muslimah

muslimah
bagus

Kamis, 27 November 2014

It's a joke



Hati-hati naik taaxi di jakarta. !!

Kejadian itu terjadi di hari kamis alias malam jum’at lalu, demi melindungi korban, kita sebut saja namanya Linda. Karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, malam itu, Linda bekerja sampai malam di kantornya di daerah Kuningan. Kira-kira jam 11 malam, Linda memesan Taxi untuk mengantarnya pulang ke rumah kosnya. “kebon Jeruk ya, Pak!” ujar Linda pada sopir
Sopir taxi itu hanya mengangguk dan langsung menjalankan taxi. Selama perjalanan, Linda mungkin merasa capek karena bekerja sapai larut malam. Supir taxi juga tidak berniat membangunkan atau sama sekali tidak berniat berkomunikasi. Sekitar 20 menit lamanya keheningan terjadi, tiba-tiba dia ingat kalau ia tidak bawa cukup uang untuk ongkos taxi. Di dompetnya hanya ada 25 ribu saja sedangkan biasanya dengan uang toll dan tips ia mesti membayar Rp 40-50 ribu. Linda lalu mencolek pundak pak Sopir taxi dengan niat untuk berhetni dulu di daerah Pejompongan untuk mengambil uang di ATM. Tapi, setelah pundaknya dicolek, tiba-tiba sopir taxi itu secara membabi buta membanting setirnya ke kanan dan ke kiris ambil berteriak histeris, sampai akhirnya taxi itu menabrak pembatas jalan.
Untung saja, Linda dan sopir itu tidak mengalami luka serius. Sopir taxi itu kemudian menoleh ke belakang..
“Maaf ya, Bu. Ibu nggak apa-apa kan ? Ibu sih, colek-colek pundak saya, kagetnya setengah mati bu !!”
“Lho, masa sih dicolek saja kaget !” jawab Linda heran.
“Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir taxi, Bu.”
“Emangnya, pekerjaan bapak sebelumnya apa?” Tanya Linda penasaran.
“Sebelumnya, selama 20 tahun saya jadi sopir mobil jenazah” Jawab Pak Sopir.

Selasa, 11 November 2014

It Just a Dream



BUGH !!! sepagi ini sudah terdengar suara berdentum di salah satu koridor kampus. Sebagian mahasiswa mencari sumber suara, sebagian yang lain acuh tak acuh. Aku termasuk salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang mencari sumber suara. Aku tersenyum dan menggeleng melihat siapa sumber dari semua kegaduhan sepagi ini.
Melisa, gadis yang biasa kami panggil dengan sebutan “melas” karena memang mimik wajahnya yang selalu melas. (Entah dari mana ia mendapat panggilan seperti itu) terlihat mengaduh kesakitan seraya membereskan bawang eh, barang dagangan, eh, barang-barang yang ia bawa bersamanya.
Namun, aku melihat semua itu. Aku melihat satu sosok dengan tubuh tinggi menjulang bak tiang listrik membantunya merapikan semua barang bawaannya. “HUUUUU……’’ sontak terdengar koor mahasiswa yang melintas. Hm… aku kembali tersenyum melihat Melisa kikuk di tolong pemuda itu. Gilang namanya. Yang kutahu, Melisa memang ‘diam-diam suka’ padanya. Haha… aku tertawa dalam hati. Yah, kuakui walalupun memang si Gilang itu, punya postur tubuh yang tinggi menjulang, ia juga punya wajah yang oke punya. Punya otak yang wuiss…. Poko’e, mantap lah.
Dibalik itu semua, ia juga pasti punya kekurangan yang hanya dia dan Allah yang tau. Maklum, kan dia juga manusia. Manusia tiada luput dari kesalahan dan kekurangan. Betul ???
Aku mendekati Melisa setelah semua manusia yang membuat kerumunan ‘membubarkan’ diri tanpa diminta. Dan tampaknya, Melisa sedikit merasa lega, mungkin sedikit merasa bebas setelah sebelumnya berdetak kencang tuh jantung. Aku melihat mimik wajahnya. Haha, warnanya merah kuning hijau sodara sodara macam permen nano-nano yang ramai rasa.
“Ciee…. Yang baru ditolong sama pujaan hati…” godaku ketika tiba di hadapannya. Yang digodain hanya diam sambil mengulum senyum. Lucu sekali temanku satu ini. Pipi tembem dan mulut kecilnya membentuk segitiga.mirip piramida nggak jadi. Hehehe.
“Apaan sih, kamu jangan tambah aku malu doong!!” katanya . aku  semakin jadi menggodanya.
“Habisnya, mukamu itu looh, nggak kuat aku ngelihatnya. Gemes.. masa jadi merah kuning ijo begitu. Baru ditolong gitu ajaaa… udah tambah kesengsem. Gimana kalo di ajak nikah” kataku sambil menekankan sedikit nada bicara di NIKAH. Wajahnya tambah jadi merah. Aku semakin terkikik.
“Udah ah, sono ke kelas !” pada akhirnya, dia berjalan mendahuluiku menuju kelas.
Kami berdua baru saja tiba di kelas ketika tiba tiba seseorang  menyapa kelas kami dengan suara khas yang cempreng.
“PAGI SEMUA !!!”  lalu, sekejap kemudian, telah muncul di hadapan kami semua sosok gadis kecil dengan ransel putih yang ukurannyae setengah lebih besar dari ukuran  tubuhnya. Ia berjalan menghampiri aku dan Melisa. Rida.  
“Hai, Melas! Apa kabarmu pagi ini ??” tanpa wajah berdosa, ia menyapa Melisa. Aku hanya geleng geleng kepala. Sebelum aku meletakkan semua barangku di meja, dia sudah lebih dulu duduk si kursi yang biasa kutempati.
“Zul, aku duduk sini ya sekarang. Kamu duduk di sampingnya Hamzah. Aku bosan duduk sampingan sama dia. Aku terkejut. Kaget mendengar kata kata yang terlontar dari mulutnya yang memang ceriwis itu. Aku ???? duduk di samping Hamzah ??? apa kata dunia ????
Aku hanya diam terpaku di tempat. Sampai tidak sadar kalau tangan Melisa melambai lambai di depan mataku.
“Hallaw !! ada orang di sana ??? Rida di sini.” Perkataan Rida barusan menyadarkan kekalutanku.
“Tapi Da…. Aku nggak biasa.”
“Alaaah… orang cuman duduk doang. Biasa ajha kali !! Heeeee….. aku curiga neeeeh…..jangan jangan…. Kamu punya rasa lagi sama dia” Katanya.
“Heh ! sembarangan aja kalo ngomong. Ya nggak lah, aku kan nggak pernah sekalipun duduk sampingan sama cowok.” Aku mulai sewot.
“Ya udah, sekali ini aja. Beneran, aku bosan duduk di sono” katanya seraya memberi isyarat tempat duduk yang berada tepat di pojok depan kelas. Aku menghela nafas. Ni anak kalau udah punya kemauan kagak bisa dihalang halangin. Ampe sebel kalo mau nurutin. Masalahnya, kadang tu permintaan bertolak belakang 180 derajat sama aku.
Aku bersungut sungut pergi meninggalkan mereka berdua menuju tempat duduk ‘baru’ sementara ku hari ini. Fuuuuuuh…. Masa iya aku harus duduk sebelahan sama Hamzah??? Nggak banget deeeh. Aku malu… dasar Rida! Tega banget anak itu. Aku berdo’a dalam hati semoga ‘tetangga’ ku ini nggak turun hari ini. Please, ya Allah… aku bisa mati kutu kalau duduk di sini. Sama cowok pula. Fuaaaah !!!
Aku masih sibuk dengan diriku sendiri sebelum aku sadar seorang sudah duduk di bangku kosong di sebelahku. Oh my to the God!! Aku menirukan gaya artis di TV. Sedikit menunduk dan melirik ke kanan. Huaah… aku nggak tau harus berbuat apa. Secara gitu loh. Aku selalu duduk di samping Melisa atau siapapun teman cewek yang ada di kelas ini. Tapi, sekarang ?? Ummi…. Tolong anakmu ini !!
“Tumben duduk di sini. Si Rida mana emangnya ???” dia mulai bertanya. Kepalanya celingukan mencari satu-satunya teman yang selalu nempel ama aku.
Aduuuh….kenapa pake nanya segala sih ???? aku merasakan keringat dingin mengucur di seluruh badan ku. Aku berusaha setenang mungkin. Tapi, aku nggak bisa. Aku merasa seluruh tubuhku kaku.
“Ng… Ri… Ridanya, a.. ada di belakang sa.. sama si Melas, eh… Melisa maksudku” hadeeeh…. Lega banget rasanya bisa ngomong. Aku memutar mutarkan pulpen di tanganku. Khas kebiasaan kalau aku lagi gugup berat. Hingga akhirnya, PLUK !! yah, pulpen itu jatuh ke lantai.
“Kamu lucu ya… Nih, pulpennya.” Katanya seraya memberi kan pulpen ke hadapanku.
Aku tambah malu sodara sodara. Entah bagaimana pipi tembemku ini berubah menjadi merah merona ditambah merah delima bercampur merah muda karena MALU. Yang bersangkutan hanya diam dan anteng di tempat duduknya. Duh… tengsin sodara sodara. Aku berusaha sekali lagi untuk duduk tenang. Memperbaiki posisi duduk yang sudah mulai sedikit melorot dan mencong sana sini. Maklum lah, aku kalau duduk nggak pernah bisa diam. Setiap sepuluh menit, aku harus ganti posisi. Karena yaaa… itu tadi. Aku mudah bosan, dan mengantuk. Apalagi kalau harus menghadapi mata kuliah sastra dasar pagi ini.
Satu tulisan besar tau tau sudah ada di hadapanku. ‘’NGANTUK???” orang itu. Jangan terang terangan gitu juga kali. Aku menoleh ke arahnya. Dia terlihat duduk tenang. Aku berharap, ini semua cepat berakhir. Kalau bisa detik ini. Cepat selesai… cepat selesai… cepat selesai…..
Huuuh… benar benar si Rida itu. Aku bisa mati kutut, eh mati kutu. Jangan lama lama bu dosen.
“Yak, anak anak kita sudahi dulu materi kita kali ni. Jangan lupa tugas yang baru saja saya bagikan. Pertemuan berikutnya kita diskusikan bersama. Jangan lupa tugas ini, dikerjakan berdua dengan  teman pasangan kalian” aku mendesah. Lagi lagi tugas. Kapan lepas dari tugas ???
“Jangan lupa, jangan main ganti pasangan. Faham ??” lanjut si Ibu Dosen.
“FAHAM.” Layaknya anak SD, seluruh isi kelas menjawab. Tapi, tunggu dulu. Ini tugas dikrejain berdua ??? yakin ??? Trus, aku kalau gitu kerjain sama ne bocah, gitu ??? Sekali lagi, ngalay-ku kumat. Oh my to the God !!! Aku merasa tulang sendiku lemas dan meleleh seketika.
“Kapan neh, mau ngerjain ???” si Hamzah, tau tau sudah menghadap ke arahku. Aku, reflek gelagapan sodara sodara. Nggak pernah seumur hidup seorang Hafidzul ngobrol berduaan sama makhluk bernama laki-laki. Duh, aku ngalay lagi sodara. Kalo emang nggak pernah yaaa… mau di begimanakan lagi gitu kan ??? So, wajar kalo aku ngalay bin gelagapan kayak sekarang.
“Tenang, Zul.. Tenang…” Aku berusaha menenangkan diriku sendiri.
“Kapan kau bisa. Tapi, ngerjakannya sendiri sendiri aja ya?!” Pintaku tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya.
“Memang siapa yang mau ngerjain bareng ??? Aku sudah bagi  dua. Nih !” Katanya seraya meletakkan secarik kertas berisi tugas yang baru saja di beri Bu Lastri Arian.
“Jangan lupa, tulis tangan bentuk makalah.” Tambahnya sebelum beranjak pergi dan meninggalkan kelas saat itu juga.  Aku malu sodara sodara. Haish!! Dikit dikit malu ya ?? Mungkin kalian bosan mendengar kata MALU yang selalu keluar dari mulutku. Itu wajar. Karena aku mamang pemalu. Hahaha.
Aku melirik ke belakang tempat Rida dan Melisa duduk bersama. Aku iri pada mereka. nggak perlu bersikap kikuk sepertiku. Aku masih harus bersabar. Karena, setelah ini, masih ada satu mata kuliah yang harus kulalui sebelum jam istirahat tiba. 
Alat peraga untuk mata kuliah hari ini sudah disiapkan, layar monitor dan proyektor sudah menyala. Dilihat dari alat peraga yang disiapkan, sepertinya kali ini bahasanhnya adalah Anatomi. Mata kuliah terberat setelah Kegawat Daruratan Dasar semester ini.
Aku belum memperkenalkan kampus dan jurusan yang kutuju. Asal langsung jadi dan beres. Aku sebenernya sedikit tidak enak untuk menjelaskan secara detail. Sebaiknya nanti kalian semua tanya pada Rida ataupun Melisa. Mereka lebih tahu tentang kampus ini. Mereka berdua paling hafal seluk beluk kampus beserta lorong lorongnya. Aku hanya akan memberi tahu kalian nama, dan juga jurusan yang aku ambil. Namanya adalah “tiiiiiit………SENSOR…..tiiit” lalu, jurusan yang kuambil, keperawatan. In Syaa Allah. Oke. Itu aja. Sekian dan terima kasih.
Kembali ke mata kuliah ke dua hari ini.
“Zul, tolong pegang buku besar ya, aku izin ma_kul ke-dua. Mau pulang. Pamanku meninggal.” Kata Lyez. Si sekrertaris dengan mata empatnya itu padaku. Aku mengangguk dan menerima buku besara darinya. Ini sudah menjadi kebiasaanku untuk menggantikan posisi Lyez di saat saat tersulitnya menjadi sekretaris di kelas kami. Karena, tidak ada seorangpun yang menandingi kecantikan tulisan Lyez di antara kami. Tapi, bukan  berarti dia menitipkan buku besar ini ke tanganku karena tulisanku menjadi terbagus ke-dua atau sejenisnya. Dia menitipkannya tak lain dan tak bukan hanya karena aku tidak menjabat untuk menjadi pengurus di kelas ini. Karena memang kedatanganku yang terlambat waktu pemilihan organisasi kelas pertama kali.
“Tulisan mu bagus ya ternyata.” Dia yang berkomentar pertama kali. Hadeh.. malu saya. Nie orang kayaknya suka banget ya, gangguin orang yang lagi pengen anteng ?? Sejujurnya, aku diam-diam ngerasa adem ayem aja. Malah rasanya sekarang tambah pengen di becandain. Dasar, childiss. Namun, aku akan selalu menyalahkan si Rida dan Melisa yang sudah “sengaja” mempertemukanku dengannya.
Rida, kamu kurang kerjaan tau nggak seh !!! aku berusaha konsentrasi. Dosen sudah masuk ruangan mulai 5 menit tadi, dan aku masih sibuk menulis laporan di buku beasar. Menulis nama nama siapa saja yang tidak hadir hari ini.
“Sst.. ssst..” seseorang di belakangku memanggil. Secarik kertas disodorkan ke tanganku. “Cie.. yang duduk sama Hamzah, So Sweet Banget..” Aku tau itu tulisan Rida yang khas dengan model yang nggak tau type apaan. Haha.. aku tertawa kecut dalam hati. Emang bisa gitu ya???? Entahlah. Nggak tau saya.
Waktu berlalu dengan cepat kali ini. Mungkin karena aku menikmati mata kuliah ini, entah juga karena aku lumayan merasa nyaman di sini, entah juga karena aku tidak bosan duduk di sini. Entah juga karena aku menentramkan diriku. Aku menarik nafas lega. Akhirnya, bisa bergerak bebas sesuai keinginanku. Bisa jalan jalan keluar menghirup udara segar setelah empat jam dijejelin dua ilmu yang dijadwalkan untuk hari ini.
Aku masih melamun saat si Hamzah itu menegurku. “Minta tanda tangan, Neng! Ngelamun aja” Aku tergagap mendengar perkataannya. Senyum kikuk keluar. Segera aku bergegas ke depan kelas sebelum beliau keluar. Terima kasih buat Hamzah kuucapkan dalam hati.
“Cie… cie.. cie… yang duduk be duaan sama Hamzah” tiba tiba, dua makhluk saturnus itu mendekatiku. Mereka dengan santainya menempati tempat duduk ku dan juga Hamzah. Aku mencari ke seisi kelas. Si Hamzah sudah tidak di tempat. Lho?? Kenapa aku malah mikirin dia sih ??? Istighfar, Zul istighfar…. Aku mendesah. Hm.. piktor neh sudah.
“Heee…… Ngelamun lagi dia orang Mel! Mentang mentang dapat kesempatan dalam kesempatan.” Si Rida nyeletuk lagi.
“Apaan sih kalian ini??? Aku lapar, ayo ke kantin” Aku berusaha mengganti topik supaya mereka tidak lagi mengejekku. Tapi, usahaku sia sia. Karena, semakin aku meminta mereka untuk pergi, mereka semakin meledekku dan menatapku.
Aku malu sodara. Malu! Baru kali ini aku merasa malu di hadapan mereka berdua. Aku bergegas lari buat menyembunyikan wajahku yang merah merona karena malu dari hadapan mereka berdua. Namun, itu semua gagal maning ketika melangkah ke luar kelas dan …..
“BRUAGH!!” tanpa sadar, aku menabrak seorang yang tiba tiba muncul di depan pintu kelas. Aku terduduk dan mengaduh, yang kutabrak duduk di hadapnku. Menatap wajahku yang sekarang kesakitan. Aku memejamkan mata menahan sakit yang mendera.
Kurasakan sebuah tepukan lembut di pipi kiriku. Memanggil namaku. “Zul…. Zul….” Aku membuka mata. Kulihat Rida di hadapanku kini. Aku mengerjapkan mata. Menyipitkan mata supaya aku bisa melihat dengan jelas siapa yang sebenarnya di hadapanku. Aku memandang sekitar. Kudapati, ruangan dengan cat biru langit khas kamarku, dan aku terbaring di lantai tepat di samping tempat tidurku. Aku mendesah. Ternyata, bukan kenyataan. Ini cuman mimpi.

_Mbak_Yuz_

Kenapa? Apa salah saya? Begitu burukkah karya saya? Ah, group ini hanya milik anggota lama saja ternyata! Tidak ada keadilan dalam group ini! Lebih baik saya keluar saja!

Pertanyaan dan pernyataan di atas mungkin pernah merayap dalam benak anda bila postingan anda tidak disentuh bahkan tidak dilirik sama sekali oleh anggota lainnya. Perasaan marah, kesal, sedih, bingung, benci dan sakit hati pun mungkin akan segera menguasai hati dan pikiran anda. Sebagai anggota baru dalam group yang hebat ini, anda merasa tersisih, terasing dan tak tahu harus berbuat apa. Padahal anda telah salah besar bila berpikiran demikian, kawan!

Nah, untuk menghindari perasaan ‘mengerikan’ tersebut menghinggapi dan mematikan kreatifitas anda, silahkan coba tips berikut ini. Check these out! 

1. Copy Paste ( Copas ) "Karya Terbaik" anda ke Timeline atau langsung saja buat Filenya!

Buatlah karya anda sebaik mungkin dengan cara mengedit tulisan anda terlebih dahulu sebelum dikirim ke KBM dan meminta orang lain untuk mengkritiknya. Setelah anda merasa sudah membuat karya yang terbaik, barulah kirim ke KBM dan bersiaplah mendapatkan ilmu-ilmu baru dari sensei dan anggota lainnya melalui kritik dan saran yang akan mereka berikan. Jangan beri link karya anda di blog atau web lain, karena anggota KBM masih banyak yang On Line dengan menggunakan Hp, maka mereka akan malas membukanya! Hal ini dapat mengakibatkan ketiadaan kritik di lapak ( postingan ) anda. Nah loh? =D

2.   Mention atau colek nama Sensei ( Pak Isa Alamsyah dan Mas Agung Pribadidua) serta teman-teman KBM lainnya.

Bagi anda yang menggunakan PC atau Laptop bisa langsung menyebutkan alias mencolek Sensei dan para anggota group agar bersedia mengkritik karya anda.

 ‘Aduh, saya kan belum hafal nama-nama mereka, gimana dong?’

Alasan yang klise banget nih! Anda hanya perlu mengingat nama depan teman karena saat nama tersebut anda ketik maka akan timbul dengan sendirinya. Mudah bukan?

Di sini saya rekomendasikan para ‘pembongkar lapak kosong’ untuk anda mention nama-namanya, antara lain: Dewi Wulansari, Rahmi Amie Pratiwi, Armiadi Astamat, Dimas Joko, Nina Pradani, Wulan Mardiana, Chilpiana Coklatd, Mas Ramaditya Adikara, Dana, Opik Oman, Rina Rinz, Kho Zin, Dekik Full, Wiro Toraja, Wiwied Kinasih Koesnan, Dian Ambarwati, Teti Suryati Widodo, Ria Ceria, dan masih banyak lagi yang lainnya.  Tapi kudu siap-siap dapat kripik alias kritik pedas loh! Jangan takut, karena kritik pedas itu justru akan membuat anda terpacu untuk berusaha lebih baik dari sebelumnya.

“Ah, itu kan untuk yang punya PC dan Laptop, lah, gimana dengan kami-kami yang Cuma pake Hp? Gigit jari dong!”

Hmm... Tenang...! Tenang...! Ada alternatif lain kok. Untuk teman-teman yang baru gabung di KBM dan On Line (OL) via Hp , sebaiknya anda masuk ke karya teman yang kelihatan banyak mendapat komentar teman-teman KBM lain. Ikut memberi komentar atau kritik di dalamnya dan meminta agar mereka juga mengkritik karya anda.

3. SKSD ( Sok Kenal Sok Dekat )


Tak kenal maka tak sayang, sebuah pepatah yang memang sudah kita rasakan faktanya dalam kehidupan. Bila kita tidak saling mengenal, besar kemungkinan ada rasa enggan atau segan untuk menyapa orang lain, yang dalam konteks ini kita anggap sebagai ‘mengomentari’ karya orang lain.

“Pake aja SKSD!” ( Dian Ambarwati; 2013). =D
Yups, Sok Kenal Sok Dekat solusinya! Bagaimana caranya?

“Kalau mention dan colekan tidak mempan maka tabok saja!” Seperti dikutip dari sebuah kalimat salah seorang sesepuh KBM, mbak Nainy Zuraidah dalam sebuah komentar di lapak salah seorang anggota group. Extreme ya? Haha...

Kata ‘tabok’ di sini jangan diartikan dalam makna sebenarnya. Bisa berabe jadinya, lagian gak mungkin juga, wong kita di dunia maya! Tabok atau pukul yang saya maksud di sini adalah melakukan hal lebih lanjut bila usaha mencolek tidak juga membuahkan hasil, maka diperlukan usaha yang lebih keras. Taboklah dengan cara ikut nimbrung dalam topik pembicaraan mereka, kirim pesan melalui inbox, atau add sebagai teman. (Namun yang perlu dipahami adalah bahwa mereka pastinya tidak asal konfirmasi permintaan pertemanan saja, karena ada yang tetap selektif dalam memilih teman-teman yang dianggap baik atau kurang baik.)  Inilah yang dimaksud dengan SKSD di atas.

Jangan terkecoh dengan keakraban mereka sehingga membuat anda minder untuk ikut berbaur bersama! Percayalah pada saya, banyak diantara mereka yang sama sekali belum pernah berjumpa dalam dunia nyata. Ajaklah mereka berdialog, lalu buatlah mereka menyadari akan keberadaan anda! Bukankah menyenangkan bila kita punya banyak teman dan bisa menjalin silaturahim dengan orang-orang dari daerah lainnya? Karena kita semua bersaudara!
Setelah kenal, anda yang OL via Hp juga bisa lebih mudah untuk meminta pertolongan pada mereka yang OL dengan menggunakan PC atau Laptop agar mencolek anggota group lainnya dalam postingan anda. 

4. Jangan lupa untuk menuliskan ‘Link’ karya anda!

Dengan menyertakan link karya anda pada lapak karya yang ramai komentar, lalu mencolek atau mention nama- nama anggota yang anda inginkan mengomentari karya anda, maka akan memperbesar peluang mereka menerima notifikasi dan segera membuka link anda.
Atau, anda juga bisa langsung mengirim link karya anda ke inbox mereka.
  

5. Cari tahu kapan waktu para anggota KBM aktif On Line!

Yups! Bila anda sudah mengenali waktu dimana anggota lain aktif On Line, maka mentionlah nama-nama mereka. Dengan begitu, colekan anda akan tepat sasaran dan cepat mendapat tanggapan! Heehee...


6. Rajin-rajinlah memberi komentar ataupun kritikan di lapak anggota lainnya.

Cara ampuh berikutnya adalah dengan lebih sering memberi kritik ataupun komentar pada karya anggota lainnya. Gak perlu takut, beri saja kritik, saran atau komentar yang anda rasa perlu dan berhubungan dengan karya mereka.

 Sensei Isa Alamsyah dalam postingan beliau yang berjudul ‘Yuk Jadi Kritikus Karya Puisi dan Cerpen’ berkata “Jadi kritikus itu gampang! Kamu gak perlu ahli puisi atau ahli cerpen di Komunita Bisa Menulis. Kamu bahkan gak perlu punya cerpen atau punya puisi untuk jadi kritikus, sekalipun belum punya karya kamu bisa jadi kritikus. Yang dibutuhkan cuma satu “ KEBERANIAN’’
Pertama, keberanian untuk menyatakan apa yang kamu rasakan. Kedua, keberanian mengungkapkan pendapat. Ketiga, keberanian untuk diserang balik.”

Jadi mulai sekarang, rajin-rajinlah memberi komentar ataupun kritikan kepada karya para anggota KBM yang lain agar mereka juga melakukan hal yang sama terhadap karya anda. Bukankah apa yang kita tanam itulah yang kita tuai? Heehee..

7. Jangan Egois dan Putus asa!

Tak jarang sebagai anggota baru di KBM, anda merasa bahwa anggota lain tidak menghargai karya anda. Lapak yang masih kosong melompong setelah sekian lama benar-benar membuat anda kecewa. Sementara di lapak sebelah, komentar dan kritikan berjibun sampai ratusan jumlahnya. Ah, dimanakah letak keadilan di group ini? Apa memang nasib para pendatang baru seperti ini? Kenapa saya dicuekin? Bermacam-macam pertanyaan akhirnya menghantui pikiran dan memupus harapan.

Perasaan  bahwa karya anda tak layak dan diabaikan membuat anda kesal, marah, mengeluh, menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan dan diri sendiri lalu timbullah rasa sakit hati. Akhirnya postingan yang telah dikirim kemudian dihapus kembali dan ada juga yang memutuskan untuk pergi dari group ini.

Tahukah kalian kawan? Saya dan teman-teman lainnya juga pernah merasakan hal yang sama dengan yang kalian rasakan saat menjadi anggota baru di group KBM ini. Menderita syndrome terasing dan terabaikan akut! Dan yang perlu juga kalian ketahui bahwa hingga sekarang, setelah sekian bulan bergabung dengan  group, postingan-postingan karya saya dan beberapa teman lain belum pernah sekalipun dikritik oleh sensei Isa Alamsyah.

Lalu apakah kami menyerah dan berputus asa? TIDAK!!! Jawabannya tentu saja tidak! Karena kami menyadari bahwa beliau punya banyak tugas dan pekerjaan. Seharusnya saya, anda dan kita semua sangat berterima kasih kepada beliau, karena sudah menyediakan wadah untuk kita para pemula yang ingin menimba ilmu tulis menulis gratis, dan masih menyempatkan diri memberi kritik dan masukan di sela-sela kesibukannya. Walau pastinya ada karya yang terlewat karena tidak terlihat disebabkan banyaknya notifikasi yang muncul dan keterbatasan waktu yang beliau punya.

Begitu juga dengan anggota lainnya, mereka juga punya kesibukan masing-masing di dunia nyata. Para anggota berasal dari latar belakang dan pekerjaan yang berbeda. Ada Ibu Rumah Tangga, Dokter, Guru, Mahasiswa, Pedagang, Berwiraswasta, dan berbagai jenis pekerjaan lainnya. Jadi tak selamanya bisa segera mengomentari karya anda, walaupun sudah anda panggil berulang kali. So, positive thinking  saja dan jangan menyerah! ^_^

Seperti kutipan dari salah satu komentar Bapak Isa Alamsyah dalam sebuah lapak anggota KBM : “Sikap terima nasib, sikap yang paling tidak saya suka. Baca buku No Excuse ! Yang membuat kamu tidak berkembang, kalau kamu pasrah....Kalau kamu nyerah, ya kamu kalah! Saya gak rugi kalau kamu menyerah, kamu sendiri yang rugi. Ini tidak berlaku di KBM, ini berlaku di kehidupan. I just tell you how to achieve something in your life.


8.  Sabar
Nah, ini dia langkah terakhir agar karya anda bisa mendapat kritik ataupun komentar.
Harus sabar! Ibarat anda ingin membuat sesuatu, semuanya pasti butuh proses. Setelah mengirim karya yang anda anggap terbaik ke KBM, tunggu dalam hitungan menit, jam, bahkan hingga berminggu-minggu. Sambil berdoa semoga ada yang mau mampir ke lapak anda. =D

Anda harus tahu bahwa banyaknya karya yang masuk dan ingin mendapatkan kritikan, menyebabkan karya anda akan semakin tenggelam karena tidak memakai bebek pelampung. =D

Maksud saya, hal itu terjadi karena sistim facebooknya memang begitu, semakin banyak postingan karya baru yang muncul dan karya yang diberi komentar maka semakin bergeser ke bawahlah postingan anda. Ada satu cara agar karya anda tidak tenggelam, yaitu dengan mengomentari ‘up’ pada kolom komentar lapak anda sendiri. Cara ini diperkenalkan oleh Mas Agung Pribadidua dan telah dipraktekkan oleh beberapa orang anggota, termasuk saya sendiri. :D

Selain itu, kesabaran juga sangat dibutuhkan bila ternyata setelah dipanggil berulang kali ternyata mereka belum datang juga. Eh, ketika datang memberi komentar, ternyata kritikannya supeeerrr pedas!
Ada yang mengatakan bahwa tulisan anda jelek lah, tak berbobot lah, kurang ini, kurang itu dan berbagai kritik lainnya. Pesan saya, stay cool friend! Jangan sampai terbawa emosi. Tapi jadikanlah kritikan-kritikan itu sebagai pemacu anda dalam berkarya!

Selama bergabung dengan KBM , saya pribadi mendapat banyak sekali ilmu yang bermanfaat dalam hal tulis menulis, teman-teman pintar yang tidak segan berbagi dan mencuri ilmu, debat, diskusi,serta canda tawa  yang hadir di dalamnya membuat saya merasa menemukan ‘dunia baru’ yang berbeda. Penuh warna!  Membuat saya semakin semangat belajar menulis dan juga semakin tak ingin pergi darinya. Haha...
(Jujur dari hati terdalam).

Pepatah Arab berkata ‘ Man jadda wa jada ’ , yang artinya 'Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil!'
Betapa dalam makna yang terkandung di dalamnya. Dan lihatlah orang-orang yang telah sukses di seluruh dunia, bukankah mereka mengamalkannya?
Dan yakinlah, kita akan segera menyusul mereka!

Semoga Tips di atas bisa membuka cakrawala hati anda dan membuang rasa yang telah membuat anda lelah dan ingin segera menyerah.
Keep fighting and Keep writing!

So, tetap semangat dan jangan sia-siakan kesempatan yang ada!


Karena keberhasilan takkan pernah memihak pada orang yang gampang menyerah dan berputus asa!


Salam manis dari saya ~ Yuz Nita ~ =D

Minggu, 09 November 2014

-MotIfasi_DirI-

Palu menghancurkan kaca, tetepi palu juga membentuk baja...

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca,
Maka ketika palu / masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam

Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan.
Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain.
Sedikit benturan aidah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah menjadi kaca, pilihlah untuk menjadi baja.
Jadilah "mental_baja" yang akan selalu positif, bahkan tak jarang bersyukur di saat masalah dan keadaan benar-benar sulit tengah menghimpit.

Mengapa demikian ???
Orang yangs eperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuk dirinya.

Sepotong besi baja akan menjadi alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu.
Setiap pukulan memang menyakitkan, namunmereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru. !

Jika kita adalah "b_a_j_a", kita akan selalu melihat palu yang menghantam kitasebagi sahabat yang membentuk kita.
Sebaliknya, jika kita adalah "k_a_c_a", maka kita akan melihat palu sebagai musuh yang menghancurkan kita.



-yang_manakah_dirimu_sesungguhnya ???-

GuyoNan

Kenali Ciri-ciri stress !!


  1. Di warteg : ada ayam mbak??| Ada mas, mau pesan berapa ???| Usir mbak! Saya mau makan nih ..
  2. Di kelas : Joni, mulai kapan terjadi perang dunia ???| Seingat saya bu.. mulai dari halaman 31 sampai 34 ! #disambit penggaris
  3. Lagi apa Jon ??? | nulis surat buat Cila, bu... | Lho, kamu kan belum bisa nulis ??? | Nggak papa bu, Cila juga nggak bisa baca ... #GUBRAK !!!
  4. Joni, kamu di teras ya.. ?| Iya, ma.... | Lampu terasnya hidup gak ???| Gak tau maaa... soalnya di sini gelap banget 
  5. Jon, siram bunga sekarang !! | Lagi ujan loh ma... !! | Jangan banyak alasan ! kan bisa pake payung !!
  6. Ayah....| Iya, Jon.. | Berapa sih biaya untuk menikahi cewek ??? | Kurang tau tuh nak ! Sampai sekarang ayah masih terus ngasih uang ke ibu kamu.
  7. Pah, si Joni nelen koin cepek ! Cepat bawa ke dokter ! | Mama udah gila ya ??? BIaya dokter 200 rb, masa cuman buat ngeluarin koin cepek ???
  8. Mau pesan apa, bang Jon ??? | Teh nya satu mbaak .... | Manis nggak bang ??? | Nggak perlu manis, yang penting setia mbak ..
  9. Haloo pak polisi, saya Joni | Ada yang bisa saya bantu ??? | Ada kecelakaan Pak! | Di mana ???| Di TV pak, Buruan pak, lihat keburu Iklan !!!

-Just_for_the_fun-

-RenUngaN_MalaM_iNi-

nonton pertandingan 90 menit
nonton serial film 60 menit
nonton movie 130 menit
tunaikan shalat hanya 5 menit
di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat


  • untuk akaL yaNg Sehat !!
  • RenuNgkaN !!!
  • Di Whats up 300 kawan
  • di Blackberry 500 kawan
  • Di contact phone 80 kawan
  • dalam KEadaan susah hanya 1 kawan
  • Dalam jenazah mu, hanya keluargamu saja yang mengurusi
  • Dalam Kubur hanya KAU sendirian.
jangan Anggap Aneh kenYataan Ini !!
sebab memang seperti INI kenyataan hidup
pada HAkikatnya, "Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagimu, kecuali SHALAT mu"

Duduk setelah salam dari shalaat yang telah diwajibkan adalah waktu yang paling mulia sebab pada waktu itu, turun RAHMAT dari Allah
jangan tergesa-gesa berdiri, bacalah ISTIGHFAR, BERTASBIHLAH, baca AYAT KURSI, dan jangan lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman, Allah Azza wa Jalla
apabila kamu telah selesai, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.


*langKah_meNuju_Syurga*

ada 5 perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkannya 
1. wajah cantik 
2. Duit berjuta juta
3. sehat dan kuat
4. Anak-anak yang patuh serta berjaya
5.  Tidur nyenyak tanpa obat penengang

"Hal itu mudah kita peroleh hanya dengan 15 menit saja. Bagaimana caranya ???

  • Barang siapa tinggalkan shalat subuh, maka wajahnya tak akan ada cahaya
  • Barang siapa tinggalkan shalat Dzuhur, maka tak ada keberkahan dalam rizkinya
  • Barang siapa tinggalkan shalat Ashar, niscaya tak ada kekuatan dalam jasadnya
  • Barang siapa tinggalkan shalat Maghrib, niscaya tak ada buah hasil yang boleh dipetik dari anak-anaknya
  • Barang siapa tinggalkan shalat Isya, tak ada kenyamanan dalam tidurnya. 

tahu kenapa kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAAH tidak sampai menngerakkan bibir jika diucapkan ???
# Sebab ini adalah Rahmat Allah pada orang islam. agar  jika maut menghampiri, dengan mudah ia mengucapkan kalimat itu.


-Cukup_Sekian-

Jumat, 07 November 2014

NasIhaT...

jangan pernah memandang rendah seorang.
karena bisa jadi, dia lebih mulia dari pada mu di sisi Nya
jangan pernah menganggap remeh seseorang
bisa jadi, saat itu dia berada di bawah dan di saat yang lain dia berada di atasmu